Kurang Tidur
Jadi Pemicu Stres
Tidur
kurang dari enam jam sehari ternyata menjadi pemicu stres pada seseorang.
Pasalnya,
disaat sedang tidur ada hormon-hormon tertentu yang keluar yang membantu sistem
kerja tubuh. Idealnya orang dewasa tidur antara tujuh sampai delapan jam
sehari.
Dengan
pola tidur yang baik ini akan meminimalkan stres. Ada banyak faktor yang perlu
dilakukan untuk menjaga kualitas tidur yang baik. Diantaranya mengatur makanan
yang dikonsumsi dan olahraga rutin.
Dengan
berolahraga secara rutin di pagi hari, seseorang akan lebih cepat mengantuk di
malam hari. Selain itu kualitas tidur juga akan lebih optimal karena pikiran
tidak terbebani dengan masalah pekerjaan. “Kita olahraga di pagi hari,
istirahatakan lebih baik dan kerja akan lebih optimal jadi tidak stres, ” kata
Rizal Idrus, dokter muda yang juga L-Men Of The Year 2012.
Lalu
bagaimana dengan orang yang memiliki jam tidur sedikit? Secara kuantitas jam
tidur bisa diganti pada siang hari. Misalnya seorang pekerja bisa memanfaatkan
waktu istirahatnya dengan tidur sejenak atau sekedar merenggangkan otot.
Walaupun, tidur di malam hari dengan jumlah jam yang cukup akan lebih fokus.
Sehingga kebutuhan istirahat terpenuhi. “Jam tidur ini memang bisa diganti pada
siang hari, tetapi tidak akan lebih baik daripada tidur di malam hari,” ujar
Rizal Idrus.
Rizal
juga menegaskan ketika seseorang berolahraga maka tubuh ada dalam keadaan anti
stres. Selain ada hormon-hormon yang bekerja di saat seseorang sedang tidur.
Pada manusia terdapat satu hormon yang diproduksi tubuh untuk mengatur jam
tidur, yaitu hormon melantonis. Hormon ini memerintahkan seseorang untuk
rileks, mengantuk lalu tidur.
Republika
online(republika.co.id)